TPA Sari Mukti Rencana di Tutup tahun 2023

Bupati Bandung dan Kadis LH Libatkan Masyarakat Kampung Bedas Tangani Permasalahan Sampah

foto

Saufat Endrawan

Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si dan Kadis LH, Asep Kusumah, S.Sos, M.Si Gandeng Masyarakat Kampung Bedas Tangani Masalah Sampah Perumahan

Opininews.com, Bandung -- Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sari Mukti Kabupaten Bandung Barat (KBB) ada rencana pada tahun 2023 tak akan beroperasi.

Jika ini terjadi maka Wilaya Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan sekitarnya akan terdampak menumpuknya sampah di sudut kota.

Di Wilayah Kabupaten Bandung saja, dengan jumlah jiwa mencapai 3,7 Juta, produksi sampah perumahan yang dihasilkan mencapai hingga 1.500 ton per hari.

Sementara sampah yang terangkut ke TPA Sari Mukti sekitar 350 ton - 400 ton per hari.

Untuk menghadapi permasalahan ini Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bandung, H. Asep Kusumah, S.Sos, M.Si telah membuat sebuah program dengan melibatkan peran masyarakat Kabupaten Bandung, yang tergabung di Kampung Bebenah Desa Sejahtera ( Kampung Bedas ) untuk terlibat dalam peningkatan suasana kampung yang bersih namun juga mampu mensejahterakan msayakat sekitar.

"Saya sangat berharap masyarakat Kabupaten Bandung baik yang tergabung dalam Kampung Bedas atau pun belum tergabung untuk terlibat dalam pembangunan di desanya masing-masing, terutama dalam menciptakan kampung yang bersih dan sejahtera. Karena dalam Islam kebersihan sebagian daripada Iman," tegas Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna, kepada www.opininews.com, di Rumah Jabatan Bupati, usai melakukan Kegiatan Kampung Bedas, Senin (5/12).

Dadang menuturkan, pada tahun 2023, Kabupaten Bandung akan menghadapi masalah sulit dalam penanganan sampah, jika TPA Sari Mukti, Kabupaten Bandung Barat benar-benar di tutup dan tidak beroperasi.

Artinya lanjut Bupati, sampah rumah tangga akan menumpuk dan kita harus cari solusinya.

Salahsatu cara adalah dengan melibatkan Para OPD terkait, para camat, tokoh masyarakat hingga para masyarakat yang tergabung dalam wadah Kampung Bedas untuk terlibat aktif dalam penanganan sampah diantarannya berikan solusi, pemahaman dan edukasi warga cara membuang sampah dan mewilah sampah rumah tangga.

"Penanganan sampah sebetulnya bukan hanya tugas pemerintah saja, namun tugas segenap warga masyarakat Kabupaten Bandung. Karena sampah harus mulai dikelola dengan benar dari tingkat, Rumah Tangga, RT, RW hingga desa. Dan saya juga telah berikan bantuan alat pengelolaan sampah bagi mereka," kata Bupati Dadang Supriatna.

Kepala Dinas LH Kabupaten Bandung, Asep Kusumah membenatkan apa yang dijelaskan Pak Bupati Bandung, bahwa kita harus mulai siap-siap menghadapi TPA Sari Mukti ditutup.

"Salah satu program yang akan lakukan untuk mengantisipasi hal ini, LH menyarakan masyarakat Kabupaten Bandung untuk membuat dua lubang biopori dan memanfaatkan bak sampah kumunal, dan Bank Sampah," ungkap Asep Kusumah.

Saat ini selain manfaatkan TPA Sari Mukti untuk membuang sampah akhir, namun juga sampah dikelola oleh Dinas LH di 150 TPS, 500 Bak Sampah Kumunal serta memanfaatkan program Puspa.

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Bupati Bandung dan DPRD Berharap Kelola Pasar dan Sampah dengan Profesional
Bantuan Rp 50 Juta Dadang Supriatna Ke Masjid Baiturrahim Kopo Permai 1 Selalu jadi Catatan Sejarah
H. Asep Iksan Berharap Tahun 2025 Tahun Kolaborasi Masyarakat, DPRD dan Pemerintahan Bedas