H. Asep Ikhsan, SE, S.Pd, MM Peraih Suara diatas Hj. Evi Riyanti
Ada Apakah H. Asep Ikhsan Belum Dilantik Jadi PAW Anggota DPRD Kab. Bandung...?

Saufat Endrawan
H. Asep Ikhsan, SE, S.Pd, MM - Calon PAW DPRD Kabupaten Bandung Fraksi Golkar
Penulis: Saufat Endrawan
Opininews.com, Bandung ---Jangan biarkan benang yang lurus menjadi kusut, karena sulit untuk ditegakan kembali.
Mungkin pepatah inilah yang tepat ditujukan bagi DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dalam penetapan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Dapil 6.
Sudah hampir genap enam bulan kekosongan kursi Anggota DPRD Kabupaten Bsndung yang ditinggal Almarhumah Hj. Neneng Hadiani dari Fraksi Partai Golkar hingga kini belum ada pengantinya.
Padahal jika mengacu kepada hasil Pileg 2019 lalu, jumlah suara yang berada dibawah almarhumah adalah H. Asep Ikhsan, SE, S.Pd, MM dengan raihan suara mencapai 6.000 suara.
Sementara di bawahnya adalah Hj. Evi Riyanti. Jika mengacu dari hasil perhitungan suara Pileg, maka tidak harus berlama lama untuk menentukan PAW, karena Asep Ikhsan layak untuk mengantikan Almarhumah Hj. Neneng Hadiani.
Namun entah apa yang terjadi, DPD Gokar Kabupaten Bandung yang diketuai Sugianto, hingga kini belum juga menentukan sikap untuk menetapkan PAW tersebut.
Dengan lamanya penetapan PAW ini kredibilitas Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung, Sugianto banyak dipertanyakan terutama dalam ketegasan sikap.
Banyak kader Golkar maupun analisa para politikus diluar Partai Golkar, maupun masyarakat menganggap bahwa ada kecenderungan DPD Golkar akan menggeser H. Asep Ikhsan dengan calon lainnya yang raihan suara berada di bawah Asep Ikhsan.
Jika benar demikian, maka sangat jelas benang yang lurus menjadi kusut. Artinya akan melabrak aturan dan akan menjadi kader Golkar akan berpikir dua kali untuk menjadi Caleg, karena khawatir akan diperlakukan seperti ini.
Partai Golkar Kabupaten Bandung saat ini telah menduga bahwa Asep Ikhsan telah bergabung dan menjadi kader partai lain, meskipun dalam investigasi belum bisa membuktikan kebenarannya.
Wajar Asep Iksan banyak bersahabat dengan berbagai pengurus dan pemimpin parpol pusat maupun daerah, karena pergaulannya yang luas serta memiliki Aula terbesar di Kecamatan Ciparay serta memiliki Lembaga Pendidikan.
Sehingga Aula Grahanya sering disewa untuk kegiatan berbagai partai ternasuk kampanye bagi Partai Golkar.
Namun karena suhu politik di tubuh Partai Golkar semakin memanas menjelang penerapan PAW maka berbagai cara oleh lawan politiknya akan dihembuskan.
Namun jika benang tetap tidak akan diluruskan atau hasil Pileg tidak dijadikan acuan dalam PAW dikhawatirkan akan semakin menurun kepercayaan kader dan masyarakat kepada pemimpin partai Golkar Kabupatrn Bandung.
Dan yang paling dikhawatirkan sekali Partai Golkar akan ditinggal kader terbaiknya. Karena dengan kepemimpinan Partai Golkar Kabupaten Bandung saat ini, sudah banyak kader Golkar terbaik hengkang ke Partai lain dan ini akan berdampak pada Raihan suara Pileg 2024.
( Saufat Endrawan, S.Sos - Pemerhati Opini Publik Kab. Bandung )
Editor: Saufat Endrawan