Sudahlah Serahkan ke Kang DS Pilkada 2024

Dadang Supriatna Layak Dua Periode Pimpin Kab. Bandung

  • Senin, 6 Mei 2024 | 14:05 WIB
foto

Saufat Endrawan

H. Aef Saefullah, SE, SH

Penulis:  H. Aep Saefullah.

Opininews.com - Betul, hasil suara pemilu legislatif belum tentu identik dengan hasil suara pemilu eksekutif. Misalnya pada pilkada Kabupaten Bandung 2010, di mana pemenang pileg 2009 adalah Partai Demokrat dengan 13 kursi, pada saat kursi DPRD 50 orang.

Namun, calon bupati/wakil bupati yang diusung partai tersebut, justru berada pada urutan buncit. Saat itu pasangan Dadang M. Nasser dan Deden Rumaji berhasil meraih posisi puncak.

Sebuah pilkada dengan jumlah paslon terbanyak, 8 pasang. Akan tetapi, melihat konstelasi politik hari ini, berbeda dengan pertarungan pilkada 2010.

Jika 2010, semua kontestan cabup/cawabup masih perawan, sedangkan saat ini calon bupati dari partai pemenang pileg Kabupaten Bandung adalah petahana.

Jika melihat kekuatan yang dimiliki calon petahana, siapapun kompetitor yang muncul secara hitungan matematika politik, H. Dadang Supriatna (Kang DS), bupati saat ini, akan sulit untuk dikalahkan.

Performa yang Kang DS miliki, sudah sangat merakyat. Hal ini tidak terlepas dari program Kang DS yang cukup membumi, bahkan hanya dalam kurun waktu tiga tahun, sebanyak 313 penghargaan, mampu diraihnya.

Sebuah prestasi yang tentunya sangat membanggakan. Apalagi motto BEDAS sudah demikian menggema di seluruh pelosok Kabupaten Bandung. Memang, siapapun berhak menjadi cabup/cawabup.

Tapi meski berhitung dengan cermat. Pilkada Kabupaten Bandung kali ini tidak berpijak pada ketenaran bahwa ia sosok artis, pesohor, politisi ternama, atau apapun ia.

Masalah finansial harus menjadi kalkulasi tersendiri. Bukan melemahkan bacabup/bacawabup yang akan ikut berpilkada, meskipun finansial mumpuni, tapi tidak tepat pemanfaatannya, juga akan berakibat fatal.

Memang ada nama-nama keren untuk menyaingi popularitas Kang DS, seperti Syahrul Gunawan (Partai Golkar) atau Gun Gun Gunawan (PKS). Namun jika kurang tepat mengambil posisi Wakilnya, atau partai koalisinya.

Inipun bisa berakibat fatal. Mungkin, jika Syahrul Gunawan - Gun Gun Gunawan atau di balik. Ini dinilai cukup berimbang dalam menghadapi kekuatan petahana.

Artinya, untuk paslon di luar dua nama itu, lebih baik berpikir ulang untuk tidak mencalonkan, selain _mimilikan_ saja.

Jadi, daripada melawan petahana, hal yang lebih elegan adalah Sudahlah Kang DS Aja!

( Aef Saefulloh, SE, SH - Direktur Lapellda Jabar )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya