Tepat Ulang Tahun ke 53 Bupati Bandung Terbitkan Buku

Buku Bedas Manunggal Dipersembahkan Dadang Supriatna untuk Warga Kabupaten Bandung

foto

Saufat Endrawan

Di Usia ke 53 Dadang Supriatna Persembahkan Buku untuk Masyarakat Kabupaten Bandung

Opininews.com, Bandung -- Di ulang tahunnya yang ke 53, tepatnya 7 Agustus 2024, Bupati Bandung, Dr.H.M.Dadang Supriatna, S.Ip M.Si meluncurkan sebuah buku yang berisi ide dan gagasannya tentang pendidikan karakter dalam kehidupan.

Karya yang akan dikenal seumur hidup Karya Bupati Bandung tersebut, buku berjudul 'Bedas Manunggal" Studi Kajian Al-Quran'.

Buku yang ditulis, Dadang Supriatna ini berjudul "Bedas Manunggal" merupakan karya kedua Bupati Dadang Supriatna yang diterbitkan Penerbit Erlangga. Sebelumnya, alumnus Program Doktor Universitas Trisakti, Jakarta  ini menulis buku berjudul 'Pancasila dan Kewarganegaraan' pada 2023 lalu.

Dan ribuan buku ini telah tersebar keberbagai kalangan.

Menurut Penulis, Dadang Supriatna kepada www.opininews.com, di Bandung, Rabu (7/8) buku karyanya yang berjudul 'Bedas Manunggal, Studi Kajian Al-Quran' menggabungkan tiga pilar utama yakni Al-Quran, Pancasila dan Falsafah Budaya Sunda.

"Saat saya membedah dan dalami antara Al-Quran, Pancasila dan Falsafah Budaya Sunda itu tidak ada pertentangan. Pancasila itu adalah implementasi kandungan Al-Quran," ujar Dadang Supriatna saat soft launching buku 'Bedas Manunggal, Studi Kajian Al-Quran' di Gedung Moh Toha, Rabu (7/8).

Ia menuturkan, Sila Pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan penjabaran dari beberapa ayat Al-Quran. Begitu pun dengan penjelasan dan butir-butir Pancasila, yang selaras dengan ajaran-ajaran agama yang terkandung dalam Al-Quran.

"Buku 'Bedas Manunggal' tersebut merupakan sebuah referensi tentang Pancasila dan filosofinya untuk pembentukan karakter diri serta memperkuat identitas generasi muda melalui penggabungan tiga pilar pedoman yakni Pancasila, agama dan budaya," tandasnya.

"Harapan saya, melalui buku Bedas Manunggal ini dapat berkontribusi terhadap pembentukan karakter anak-anak kita supaya menjadi generasi muda yang berkarakter dan berakhlakul karimah," ungkap Dadang.

Secara garis besar, buku karya Dadang Supriatna ini menjelaskan korelasi dan sinergi harmonis antara gabungan tiga pedoman bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yakni Pancasila, ajaran agama dan falsafah budaya.

Menurutnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sebuah ideologi, tetapi juga pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan untuk menciptakan individu yang berintegritas dan bertanggung jawab. Sedangkan wawasan mendalam tentang bagaimana agama dengan segala ajarannya, kata dia, berfungsi sebagai kompas moral dan sumber kekuatan batin untuk memperkuat karakter diri terutama bagi kaum generasi muda.

Dalam bukunya, Dadang, berpendapat, "Budaya Sunda dapat memperkaya karakter dan membentuk identitas yang kuat melalui kebiasaan, tradisi dan filosofi-filosofi luhur yang hidup dan berkembang di masyarakat". Sementara Al-Quran adalah pedoman umat Islam dan mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Lalu diutusnya Nabi Muhammad, ungkapnya, adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Inilah yang jadi patokan.

"Saat mendalami fenomen ini, Pancasila dan budaya juga mengatur dan berbicara soal akhlak dan karakter bangsa. Semuannya selaras dengan Al-Quran. Tidak ada satu kalimat pun dalam Al-Quran yang menyebut manusia harus saling membenci. Artinya semua mengajarkan akhlak yang baik, semua mengajak kebaikan," tutur Dadang.

"Saya berharap buku 'Bedas Manunggal' tersebut dapat menjadi buku referensi untuk bidang studi Pancasila dan muatan Lokal Pendidikan Karakter anak-anak di seluruh sekolah, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, khususnya di Kabupaten Bandung. Buku ini saya persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Bandung terutama bagi para orang tua, guru serta para siswa di Kabupaten Bandung," kata Dadang.

Bupati Bandung dengan penghargaan lebih dari 350 buah, selama 3 tahun menjabat ini , menjelaskan, buku hasil buah pikirannya tersebut merupakan bentuk rasa syukur dirinya atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT. Terutama mensyukuri nikmat umurnya yang telah memasuki usia 53 tahun.

"Buku keduannya bentuk rasa syukur saya sebagai manusia. Di usia saya yang sudah 53 tahun, saya ingin lebih memberikan manfaat bagi orang lain. Semoga buku ini bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bandung, umumnya untuk masyarakat Indonesia," kata Bupati.

Sebenarnya Dadang Supriatna juga audah meluncurkan buku tentang dirinya saat sidang program doktor beberapa tahun lalu dengan judul "Dadang Supriatna Dari Lio Menuju 

 

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Inilah Strategi Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si Menekan Inflasi di Kabupaten Bandung
Dedi Mulyadi dan Dadang Supriatna Berkolaborasi demi Pembangunan di Kabupaten Bandung
Hj. Reni Rahayu Fauzi: DPRD Dukung Program Bupati Bandung Kembangkan Sektor Perikanan di Kab. Bandung
Firman B Sumantri Puji Kinerja Dadang Supriatna Mampu Tekan Inflasi di Kab. Bandung
Bupati Sambut Baik Rencana Ketua Dewan Bangun Gazebo Bagi Penderita Thalasemia