Tepat Hari Pahlawan Cucun Ahmad Syamsurijal Berikan Penghargaan Kepada Empat Warga Terbaik
Humaira Serahkan Sertifikat Penghargaan Bagi Warga Yang Berjasa Kepada Warga Sekitar Tanpa Pamrih
Opininews.com, Bandung -- Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal menganugerahi sertifikat, uang kadeudeuh dan bingkisan kepada empat warga yang dinilainya menjadi pahlawan bagi warga sekitarnya.
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun diwakili putrinya, Humaira Zahrotun Noor mengundang empat warga Kabupaten Bandung untuk dianugrahi sebagai pahlawan kecil. Mereka adalah Kang Iwan (63 tahun), seorang Marbot Masjid Al hikmah Manggahang Baleendah, Ema Ooh (70 tahun), seorang paraji yang sudah lebih 30 tahun mengabsi membantu warga yang akan melahirkan, Ustad Dadang (60 tahun), seorang guru mengaji di Manggahang Baleendah dan mang Dana (60 tahun), seorang petugas Kebersihan.
Putri Politikus PKB, Cucun, Humaira, yang terdaftar menjadi Caleg DPRD Provinsi Jabar dari Partai PKB untuk Dapil Kabupaten Bandung, dikediamannya di Desa Solokan Jeruk, secara spontan menganugrahi Ust. Dadang dengan gelar pahlawan kecil. Karena menurut dia, pahlawan di era sekarang ini tak harus identik dengan memanggul senjata untuk perang melawan penjajah.
Dalam pandangan Humaira, orang yang berjuang dengan tulus dan ikhlas mengajari anak-anak mengaji seperti Ustad Dadang dengan tanpa memikirkan berapa honor yang diterimanya, juga bisa disebut sebagai pahlawan.
"Begitu juga dengan seorang Marbot yang sudah bertahun-tahun menjaga Masjid, juga pahlawan. Atau seorang petugas kebersihan yang setiap hari mengangkut sampah juga pahlawan. Termasuk, seorang paraji yang siap 24 jam dipanggil warga untuk membantu orang yang mau melahirkan tanpa berpikir berapa honor yang dia dapat yang penting bayinya bisa lahir dengan selamat, itu juga layak sebagai pahlawan.," Katanya mengutif ucapan ayah yang dicinya Cucun,.
Selain warga dengan empat kategori tadi, sebenarnya masih banyak warga lain dengan kriteria yang sama sebagai pahlawan. Misalnya, ada orang yang setiap hari menjaga hutan agar tetap lestari dan terlindung dari kebakaran dan lain-lain.
Mereka itu sebenarnya layak juga disebut pahlawan. Untuk itulah, kata dia, dirinya mengaku terpanggil untuk mengundang empat warga tersebut ke rumah dengan memberinya sedikit hadiah sebagai apresiasi kepada orang yang dianggap berjasa.
Setidaknya, ikut andil bagian dalam membangun bangsa ini sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sementara itu, keempat warga yang diundang Kang Ustad untuk dianugrahi pahlawan kecil, mengaku sangat senang dan terharu.
Meskipun, kepada awak media, mereka mengatakan bahwa apa yang selama ini dilakukannya tak pernah berharap penghargaan atau anugrah seperti yang diberikan Kang Cucun kepada mereka.
“Jujur saya sangat mencintai profesi sebagai guru ngaji ini tanpa memikirkan berapa honor yang saya dapat. Biarlah rizki itu mengalir saja. Yang pasti, saya niatkan semua nya untuk ibadah. Dan saya sanga menikmati tugas saya sebagai guru ngaji ini,” ungkapnya.
Ungkapan senada disampaikan Ema Ooh. Dia mengungkapkan, dirinya pasti senang dan terimakasih kepada Kang Cucun dan Teh Humaira sebagai anak Kang Cucun atas penganugrahan ini.
Meskipun, kata dia, dirinya selama ini tak pernah berpikir dapat penghargaan, apalagi hadiah.
“Terus terang, selama ini saya merasa dapat anugrah dari Allah berupa ilmu bisa bantu orang yang mau melahirkan agar anaknya selamat. Ini saja sudah sangat bersyukur. Karena itu wajar jika wujud syukur saya ini dalam bentuk membantu warga siapa saja yang memerlukan bantuannya kapan saja saya dipanggil,” ungkapnya.
Namun begitu, kata Ema Ooh, dirinya tetap memberikan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada Kang Haji Cucun dan Humaira atas inisiatifnya mengundang warga dengan empat kategori tadi.
“Ini kan salah satu bentuk kepedulian dari Kang Haji Cucun dan Neng Humaira yang harus kita hargai. Saya berharap kedepan, akan banyak Kang Cucun Kang Cucun dan Humaira Humaira lainnya yang punya kepeduliaan yang sama,” tegasnya.
( Saufat Endrawan)
Editor: Saufat Endrawan