Aparat Desa, Kecamatan dan Dinas Terkait Biarkan Tenjolaya Rusak
Proyek Pengembangan Agro Organik Ancam Kerusakan Kawasan Lindung dan Cagar Alam

Saufat Endrawan
Alat Berat di Proyek Pengembangan Agro Organik Desa Tenjolaya Ancam Kelestarian Kawasan Lindung dan Cagar Alam yang Dilindungi oleh UU
Opininews.com, Bandung - Proyek Pengembangan Agro Organik di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung mengancam kerusakan lingkungan dan mengancam terjadinya longsor dan banjir di wilayah tersebut.
Bencana akan mengancam masyarakat, namun pihak aparat desa, kecamatan hingga dinas terkait dan Anggota DPRD Kabupaten Bandung yang berasal dari wilayah tersebut seolah-olah membiarkannya.
Ketua LSM Trapawana Jabar, David Riksa Buana, Senin (17/5/2021) telah melakukan identifikasi terhadap Proyek Pengembangan Agro Organik di Desa Tenjolaya yang mengancam kerusakan berat oleh aktivitas alat berat beco dan lainnya.
Hasil identifikasi lapangan terhadap rencana proyek pengembangan agro organik di Desa Tenjolaya;
1. Sudah terjadi pematangan lahan seluas 5 ha dengan rencana total pembebasan 10 hektar.
2. Dimungkinkan telah terjadi pelanggaran terkait penjualan area sempadan sungai.
3. Dimungkinkan telah terjadi pelanggaran atas penggunaan, pengelolaan, pemanfaatan tanah carik.
4. Dimungkinkan pembangunan proyek ini dilakukan tanpa Ijin.
5. Dimungkinkan terjadinya dampak Penge lingkungan berupa rusaknya aliran sungai.
6. Dimungkinkan proyek ini akan mengakibatkan ancaman terhadap kelestarian kawasan lindung dan cagar alam yang ada diatasnya.
7. Jika melihat kondisi lapangan dimungkinkan akan mengakibatkan runn of yang cukup tinggi pada aliran anak sungai ciwidey.
8. Pada saat pengerjaan lahan akan terjadi peningkatan jumlah sendimentasi yang masuk ke aliran anak sungai ciwidey.
9. Dimungkinkan adanya keterlibatan oknum pejabat didalam pelaksanaannya.
"Saya berharap demi terjaganya kawasan lindung kelestarian cagar alam proyek tersebut ditinjau ulang bila perlu dihentikan, karena akan mengakibatkan bencana alam terutama rusaknva aluran Sungai Citarum," kata David kepada www.opininews.com, di Bandung, Senin (17/5/2021).
Proyek ini juga telah meresahkan warga, namun warga ketakutan untuk menyampaikan keluhan ini baik kepada aparat desa, kecamatan maupun wakilnya di DPRD Kabupaten Bandung.
Desa Tenjolaya dan desa lainnya di Kecamatan Pasir Jambu merupakan daerah yang rentan terjadinya longsor dan banjir bandang.
Dan saat terjadi longsor kerap kali ada korban jiwa.
Jika dinas terkait, aparat desa dan kecamatan membiarkannya maka akan membiarkan terjadinya kerusakan kawasan lindung, cagar alam dan pemanfaatkan tanah carik tanpa sepengetahuan masyarakat.
( Saufat Endrawan )
Editor: Saufat Endrawan