Wartawan: Saufat Endrawan
Opininews.com, Bandung -- DPRD Kabupaten Bandung menilai kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung buruk. Buruknya kinerja Disparbud yang dipimpin oleh Kepala Didparbud diantaranya kurang peduli terhadap seni budaya sunda dan melestarikan situs budaya yang ada.
"Selama ini banyak keluhan dari tokoh adat, seniman dan pelaku seni budaya Disparbud kurang peduli dan kurang membina seni budaya lokal di Kabupaten Bandung dan lebih mengkedepankan sedi budaya luar," kata Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, kepada www.opininews.com, di Bandung, Jumat (4/10/2019).
Ada beberapa giat budaya, diantarannya Miasih Nagara Padang, di Rawabogo Ciwidey, serta giat Hajat Buruan yang sudah bertahun-tahun dilaksanalan tiap tahunya, namun tidak ada kepedulian dari Diaparbud. "Sampai ada undangan tak dipedulikan. Lantas apa fungsi Disparbud jika tidak peduli kepada keberadaan seni budaya asli Kabupaten Bandung," tandasnya.
Dewan juga menilai, jika untuk mengembangkan budaya Color Run, yang seperti mengembangkan kegiatan budaya agama lain para pejabatnyanya semangat. mesti harus mengeluarkan dana cukup besar.
"Kami DPRD akan meninjau ulang anggaran Disparbud, karena selama ini terlihat tidak ada niat untuk mengembangkan seni budaya Kabupaten Bandung.
Keberadaan Gedung Budaya Sabilulungan juga terkesan, kurang digunakan untuk memberikan kesempatan untuk menampilkam seni budaya lokal. "Padahal ada ratusan sanggar seni budaya di Kabupaten Bandung tersebar hampir disetiap kecamatan yang sudah mampu bicara ditingkat nasional, namun Disparbud Kabupaten Bandung kurang peduli," kata Sugianto.
Saat di konfirmasi kepada Kabid Kebudayaan melalui telepon selulernya, DR. Aten, mengakui saat ini tengah jalan jalan ke Pantai Jayanyi, Cianjur.
( saufat endrawan )