Wartawan: Saufat Endrawan
OPININEWS.COM, Bandung -- Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung, H. Yanto Setianto, SE, MM menegaskan ada mekanisme di tubuh Partai Gokar dalam menentukan siapa kader terbaik yang akan diusung pada setiapa Pemilihan kepala daerah, termasuk pemilihan kepada daerah di Kabupaten Bandung.
"Tahapannya DPD Golkar Kabupaten Bandung, harus membentuk dahulu tim assessment, dilanjut dengan menjaring bakal calon. Dan salah satu tugas tim Assessment menilai kemampuan financial bakal calon. Karena untuk proses menjadi Kepala Daerah (Bupati) biayanya tidak murah dan tidak mungkin Partai yang menanggung biaya yang jumlahnya ldbih darai puluhan miliar," jelas Yanto kepada www.opininews.com, di Bandung, Rabu (18/6/2010).
Sebelum memunculkan nama bakal calon Bupati Bandung lanjut Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung ini, harus membentu Assessment terlebih dahulu., aetelah itu bari menjaring bakal calon.
"Tugas tim Assesment menilai kemampuan financial bakal calon, karena untuk proses menjadi Kepala Daerah (Bupati) biayanya tidak murah dan tidak mungkin Partai yang menanggung biaya puluhan milyar yang diperuntukan diantarannya biaya saksi di TPS, biaya sosialisasi seperti rapat - rapat penggalangan dan pengerahan masa, APK, karena APK yang disiapkan KPUD biasanya sangat terbatas," kata Yanto.
Biaya ini, tambah Yanto, belum termasuk biaya transfortasi dan akomodasi tim sukses dan relawan. "Jadi tidak mudah untuk menetapkan nama yang akan diusung Partai Golkar pada Pilbup 2020 mendatang.
Sementara itu selain empat nama yang sudah digadang gadang akan ikut konvensi Partai Golkar yaitu H. Sugianto, M.Si. Bunda Paud Istri Bupati Bandung, H. Anang Susanto serta H. Dadang Supriatna, muncul beberapa nama lainnya, H. Yanto Setianto, H. Ace Hasan Syadzili, Ferry Ketua Kadin Kabupaten Bandung, serta H. Hilman Sukirman juga Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Bandung, H. Erma Komalasari. ( saufat )