JEMBATAN GANTUNG DI KABUPATEN BANDUNG BANYAK YANG RUSAK TIDAK DIPERBAIKI

foto

[caption id="attachment_307" align="alignleft" width="300"]JEMBATAN Parung Halang, yang membentang di Sungai Citarum, menghubungkan Kelurahan Andir, Baleendah dan Kelurahan Dayeuhkolot, kondisinya membahayakan warga. ( Foto/ Saufat Endrawan/ OPININEWS<COM ) JEMBATAN Parung Halang, yang membentang di Sungai Citarum, menghubungkan Kelurahan Andir, Baleendah dan Kelurahan Dayeuhkolot, kondisinya membahayakan warga. ( Foto/ Saufat Endrawan/ OPININEWS )[/caption] [caption id="attachment_308" align="alignleft" width="225"]LURAH Andir, Kecamatan Baleendah, Saef, S.Sos, M.Si, akui telah buat surat kepada BBWS Citarum Terkait Jembatan Parumh Halang yang rusak. ( Fptp/ Saufat Endrawan/ OPININEWS.COM ) LURAH Andir, Kecamatan Baleendah, Saef, S.Sos, M.Si, akui telah buat surat kepada BBWS Citarum terkait Jembatan Parung Halang yang rusak. ( foto/ Saufat Endrawan/ OPININEWS.COM )[/caption] OPININEWS.COM, BANDUNG -- Banyak infrastruktur yang sangat dibutuhkan warga untuk beraktifitas rusak dan tidak lagi memberi keamanan dan kenyamana. Salahsatunya, adalah beberapa jembatan gantung yang ada di wilayah kecamatan Baleendah dan Dayeukolot. Salahsatunya adalah jembatan gantung Parung Halang, yang membentang dialiran Sungai Citarum, yang menghubungkan Kampung Parung Halang, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah dengan Kampung BBS, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Jembatan Gantung yang terbuat dari besi, setiap harinya 4000 warga baik yang jalan kaki juga berkendaraan roda menyeberangi jembatan tersebut, meskipun tidak layak pakai, karena dari empat selling atau penyeimbang jembatan yang seharusnya ada, hanya tinggal satu. Hal ini, menyebabkan jembatan goyang dan terancam putus juga terbalik sewaktu-waktu. Seorang warga. Helmi (50), kepada OPININEWS.COM, di Bandung, Selasa ( 24/10/2016 ), mengakui, jembatan ini telah banyak makan korban, kendaraan roda dua jatuh dan warga jatuh ke Sungai Citarum, karena jembatan tiba-tiba miring, apalagi jika ada hujan dan banjir. “Sebenarnya sudah ada pemborong yang mengerjakan perbaikan jembatan ini, tapi entaah kenapa, pekerjaan dibirakan acak-acakan kontraktornya tak lagi mengerjakaan proyek ini. Warga berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan jangan sampai setelah ada korban baru diperbaiki,” harpnya. Sementara itu, Lurah Andir, Kecamatan Andir, Kabupaten Bandung, Saef, menjelaskan, dengan rusaknya jembatan akibat sellingnya atau penyeimbang jembatan hilang, maka jembatan tak layak lagi digunakan. “warga tetap gunakan, karena hanya jembatan itulah satu-satunya, jalan alternatif terdekat untuk warga beraktifitas berangkat kerja, sekolah serta berbisnis, dan itu jalur utama warga di kampung ini menuju Dayeuhkolot,” jelas dia. Saef juga mengakui, pihaknya telah membuat surat agar pihak BBWS Citarum memperbaiki jembatan itu, karena sudah rusak akibat terbawa banjir dan banyak sampah menyangkut. “Kewenangan memperbaiki jembatan gantung bukan pemerintah Kabupaten Bandung, tapi tugas BBWS Citarum,” tegas Saef. ( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya