Wartawan: Saufat EndrawanOPININEWS.COM / BANDUNG – Kebaradaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) harus mampu ikut serta dalam pembangunan di Kabupaten Bandung. Jangan hanya banyak kegiatan, namun tidak bermakna bagi masyarakat sekitarnya.
Untuk melihat eksistensi HIPMI Kabupaten Bandung, Pemerintah mencoba menggandeng HIPMI Kabupaten Bandung untuk menggenjot pembangunan Bandung Seribu Kampung Industri Go International (Skin Goal).
Hal ini diungkapkan Bupati Bandung Dadang M.Naser, kepada opininews.com, usai membuka Rapat Kerja Cabang (Rakercab) HIPMI ke IV di Soreang, Bandung, Rabu (4/10/2017).
"Dalam mendukung program pemerintah Bandung seribu kampung, berharap HIPMI mampu sebagai penggerak ekonomi dan pemasaran. Adanya Skin Goal ini pastinya akan meningkatkan gairah pelaku usaha mengembangkan usahanya," ucap Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, kerjasama tersebut nantinya akan ikut menanggulangi pengangguran, bahkan kata Dia, akan melahirkan banyak pengusaha muda yang mendongkrak industri rumahan sebagai peluang kerja.
"Menurut data BPS 2016, angka pengangguran ada diangka 3 persen, sedangkan angka kemiskinan turun dari 13 persen menjadi 7 persen. Hal ini menunjukan ada geliat pelaku usaha, yang kebanyak usaha kecil rumahan, sehingga sedikitnya ikut mengurangi kemiskinan," imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan kinerja perekonomian tahun 2016, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, meningkat 1,10% dari tahun 2015.
"PDRB Kabupaten Bandung tahun 2016 naik 1.10% dari tahun 2015, yakni dari Rp. 85, 793 trilyun menjadi Rp.94,144 trilyun,"ungkap Bupati dihadapan puluhan pengusaha muda itu.
Dia menandaskan, HIPMI sebagai organisasi pengusaha terbesar, dituntut untuk lebih mandiri dan konsisten untuk memajukan perekonomian di Kabupaten Bandung pada lhususnya dan umumnya nusantara.
"Kita harapkan melalui rapat kerja hari ini, bisa menghasilkan inovasi dan kreativitas untuk menggenjot aktivitas perekonomian masyarakat, khususnya untuk mendukung program Bandung seribu kampung, juga untuk memetakan kebutuhan potensi daerah yang mendorong program bisnis unggulan," harap Dadang. ( sft )