BAZNAS Kab. Bandung Serahkan Bantuan kepada Korban Bencana

foto

OPININEWS.COM / BANDUNG - Bentuk kepedulian sosial dan meringankan beban para korban banjir bandang, di Kecamatan Ciwidey dan Pasirjambu,beberapa waktu lalu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung menyerahkan bantuan di Gedung Dakwah Ciwidey, Rabu (10/5) lalu. Bantuan berupa dana perbaikan rumah yang hanyut Rp 3 juta, rusak berat Rp 2 juta, dan rusak ringan Rp 1 juta. "Tidak hanya kepada korban banjir bandang, kami juga menyerahkan bantuan kepada korban musibah kebakaran di Desa Cukang Genteng, Kecamatan Pasirjambu, berupa perbaikan rumah Rp 3 juta dan santunan kematian Rp 2 juta," kata Ketua Baznas Kabupaten Bandung, KH. Dadang Zaim Effendi, kepada opininews.com. Lebih jauh Dadang Zaim mengatakan, akibat bencana banjir bandang pada Rabu (3/5) membuat lima rumah rusak berat atau hanyut dan rumah jebol ada tiga rumah. "Kami juga menyerahkan bantuan 33 rumah rusak ringan," ucapnya. Baznas Kabupaten Bandung juga berirakan bantuan perbaikan dua mushala yang mengalami rusak berat di Desa Ciwidey yaitu Musala Nurul Jannah Ko. Kaum Kidul Barat dan Musala Alhidayah di Kp. Cimuncang Selatan. "Untuk perbaikan musala memperoleh bantuan sebesar Rp 10 juta agar segera bisa digunakan umat muslim beribadah," ucapnya. Sedangkan untuk perbaikan rumah yang rusak berat akibat kebakaran pada 25 April lalu di Kp. Bojong Resmi, Desa Cukang Genteng, Baznas Kabupaten Bandung menyerahkan bantuan Rp 3 juta. "Untuk santunan kematian kepada dua korban meninggal dunia masing-masing kami berikan Rp 1 juta," katanya. Penyerahan bantuan dihadiri perwakilan Kecamatan Pasirjambu, Desa Tenjolaya, Desa Ciwidey, Desa Margamulya, dan Desa Cukang Genteng. korban banjir bandang, Ustaz Dadang Suryana mengatakan, rumahnya yang berukuran sekitar 68 meter persegi hanyut terbawa banjir bandang sehingga semua harta bendanyat terbawa arus banjir. "Waktu terjadinya musibah pada Rabu (3/5) kebetulan saya sedang berada di Majalaya dan tiga anak juga di luar rumah. Yang di rumah hanya istri, Nina Nurkhalifa (38), beruntungg istri tercinta mampu menyelamatkan diri, berkat bantuan Alloh," kata Dadang. Saat sedang salat zuhur di kamar, menurut Dadang, Nurkhalifa mendengar suara gemuruh bebatuan yang terseret aliran sungai, "Pada saat salat sudah selesai lalu istri pergi ke dapur yang ternyata air sungai sudah masuk ke dapur. Lalu para tetangga juga berteriak memanggil nama istri agar segera keluar rumah," ujarnya. Akibat banjir bandang, kata Dadang, istrinya hanya sempat mengamankan sebuah laptop dan mesir penyedia air kangen. "Semua harta habis terbawa arus banjir sehingga saat ini saya dan keluarga menumpang di rumah ibu di Kp. Cimuncang, Desa Ciwidey," katanya. Banjir bandang kali ini, kata Dadang, merupakan ketiga kalinya dan terbesar dengan daya rusak yang dahsyat. "Banjir pernah terjadi tahun 2013 lalu tahun 2013, namun hanya bagian dapur yang rusak. Kalau banjir seminggu lalu rumah rata dengan tanah," ujarnya.( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya