OPININEWS.COM, BANDUNG– Wakil Bupati Bandung, Gungun Gunawan, melepas puluhan Jamaah Umrah Maq Tour Umrah dan Hajj Rihlah Mulia Qur'ani, di Taman Kopo Katapang, Kabupaten Bandung, Senin (19/12/2016).
Dihadapan pemilik biro perjalanan umroh, dan para Jemaah, Wabup menghimbau agar menghilangkan jadual kunjungan ke area yang negaranya tengah terjadi konflik perang. Seperti kawasan Suriah. “Saya menghimbau kepada para pengelola travel agar tidak menambah perjalanan religi ke daerah rawan konflik peperangan untuk menjaga keamanan jamah,” ucapnya.
Kondisi Suriah saat ini sedang mengalami konflik perang. Wabup berharap para jamaah yang akan melakukan ibadah umroh agar tetap meluruskan niatan ibadah dan tidak terpengaruh oleh suasana konflik.
“Untuk seluruh jamaah agar senantiasa meluruskan niat dan menjaga kesehatan baik fisik maupun mental pada saluruh angkaian kegiatan ibadah umroh,” imbuh Gungun
Pada kesempatan itu, Wabup berpesan kepada para pengelola biro perjalanan haji dan umroh, agar dapat meningkatkan pelayanan dan profesionalisme dalam memfasilitasi jamaah saat melakukan ibadah umroh dengan khusyu, nyaman dan aman.
Wabup atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung merasa bangga dan bersyukur kepada Allah SWT. hari ini bisa melepas keberangkatan jamaah umroh dari Maq Tour dan Rihlah Mulia Qurani Tour semoga jamaah senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan ruhiyah dan jasadiyah, serta menjadi jamaah umroh yg mabrur dan makbul.
Selain berdoa untuk kebaikan diri dan keluarga sendiri, Wabup meminta didoakan juga untuk kebaikan dan keberkahan masyarakat Kabupaten Bandung.
“Khususnya bagi kami seluruh jajaran Pemkab Bandung diberikan keistiqomahan dalam menjalankan amanahnya untuk Kabupaten Bandung yg maju, mandiri, dan berdaya saing memiliki akhlakul karimah,” pungkas Wabup.
Sementara itu pengelola Biro Perjalanan Umroh Maq Tour Umroh, Ustadz H. Zikky Abdul Halim, kepada OPININEWS.COM, di Bandung, mengatakan, perjalanan umroh ke tanah Suci, Mekkah, akan diikuti oleh 35 Calon Jamaah Umrah yang berasal dari Kecamatan Soreang dan Ciwidey. “Para calon Jemaah umroh telah dibekali dengan pelatihan terlebih dulu,” ujarnya.
Secara teknis, Zikky menegaskan, bahwa tidak aka nada kunjungan ke area konflik, dan secara teknis, Ia menjelaskan berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan ibadah umroh. Diantaranya yakni berangkat menuju Miqat, berpakaian dan berniat Ihram di Miqat, Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan, Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan.
“Saat perjalanan berlanjut ke Mekkah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram, Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran, Melakukan Sa’i antara Bukit Safa – Bukit Marwah sebanyak 7 kali, Tahallul (menggunting rambut) Ibadah Umroh selesai,” ucap Zikky
Adapun rukun Umroh, jelasnya meliputi, niat, Ihram di Miqat, Tawaf Sa’i Tahallul Tertib. Sementara Wajib Umroh antara lain, Niat Ihram di Miqat, Meninggalkan larangan selama Ihram.
Sedangkan larangan saat Ihram lanjutnya yaitu, tidak diperboleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk sampai kulit terkelupas mengeluarkan darah.
“Tidak boleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun, Tidak boleh bertengkar, tidak boleh bermesraan, tidak boleh berhubungan suami isteri, tidak boleh berkata yang tidak baik, tidak boleh menikah atau menikahkan, tidak boleh berburu atau membantu berburu, tidak boleh membunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau mencabut tumbuhan dan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluk,” jelasnya.
Dia menambahkan pula, bagi pria tidak boleh memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki,
“Sementara bagi Wanita tidak boleh menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga menutup telapak tangan, Tidak diperbolehkan ber make-up,” imbuh Zikky. ( Saufat Endrawan )