DPRD MENILAI KINERJA PEJABATNYA BURUK SOREANG EXPO 2016 PUN TAK SUKSES

foto

OPININEWS.COM, BANDUNG – Miliaran rupiah anggaran dari APBD tahun 2016 yang diperuntukan mempromosikan hasil produksi usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Bandung, tidak dilaksanakan secara maksimal. Terkesan, dinas terkait melaksanakan program hanya sebatas syarat agar anggaran yang ada keluar, tak peduli tepat sasaran atau tidak.

Salahsatu program yang seharusnya bisa mengema hingga tingkat Jawa Barat juga nasional, malah seperti pelaksanaaan pameran tingkat desa. Salahsatunya adalah pelakasanaan Soreang Expo Sabilulungan 2016 di Bale Rame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, yang digelar sejak Jumat Minggu kemarin.

Awalnya kegiatan Soreang Expo 2016, yang digelar oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung ini, untuk mengelar multiproduk UKM dan IKM aneka lomba serta permianan anak anak, namun acara kurang diminati peserta, juga kurangnya animo dari masyarakat. Padahal, untuk anggaran promosi ini habiskan dana ratusan juta rupiah.

Kenyataanya, kegiatan tersebut banyak ditinggal peserta, terbukti banyak stang kosong dan minimnya pengunjung yand dating.

Buruknya kinerja Disperindag tersebut mendapat sorotan baik dari masyarakat maupun para wakil rakyat yang ada di DPRD Kabupaten Bandung, serta organisasi profesi diantaranya Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Seorang Pengusaha Konveksi Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Elyati (40) kepada OPININEWS.COM, di Bandung, mengakui tak tahu bahwa ada kegiatan Soreang Expo. “JIka tahu bagus tu untuk mempromosikan produk konveksinya. Biasanya, pameran yang gelar oleh Diskoperindang Kabupaten Bandung, pesertanya hanya itu itu saja. Sehingga para UKM kurang mendapatkan informasi,” ujarnya.

Jadi wajar, jika Soreang Expo selain banyak ruang pamer yang kososng, karena hraus bayar mahal, juga mengakibatkan pengunjung pun tidak ada ada.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, dari Fraksi Gerindra, Yayat Hidayat, mengakui, banyak program kerja dan anggaran yang digunakan oleh Diskoperindag tidak bisa dipertanggungjawabkan saat rapat dengan dewan.

Permasalahan pasar tak pernah ada yang tuntas, diantarannya Pasar Soreang, Pasar Cicalengka serta Pasar Ciwidey. ( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya