Wartawan: Saufat EndrawanOpininews.com, Bandung --- Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) , sedikitnya 45 ribu warga Kabupaten Bandung diduga terlibat dalam penggunaan narkoba dan miras. Data ini data tahun 2017 lalu, dan ada kecenderungan tahun 2018 ini jumlahnya bertambah.
Hal ini diungkapkan Pimpinan BNN Kabupaten Bandung dan Cimahi, Syamsul, saat menjadi nara sumber pada kegiatan terbentuknya Laskar Pemuda Sabilulangan Anti Narkoba dan Miras, di Gedung Muhamad Toha, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (27/12/2018) malam.
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini, Bupati Bandung, Dadang M Naser, Perwakilan Kapolres Bandung, Iptu Ilham, BNM, Syamsu serta dibuka oleh Kapala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung.
Pelopor pembentukan Laskar Pemuda Sabilulungan anti Narkoba dan Mirad ini, Dispora Kabupaten Bandung, dengan bagian terkait, Bidang Pemberdayaan Pemuda.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kabupaten Bandung, Tendi Ihsana, kepada www.opininews.com, Kamis (27/12/2018) mengatakan, pembentukan Laskar ini membaca dari keinginan Bupati Bandung, yang berharap peredaran narkoba dan miras bisa ditekan semaksimal mungkin.
Jangan sampai setiap harinya aja saja miras yang digerebek petugas dan ada saka pemuda yang mengkonsumsi murah, narkoba juga murah oplosan.
"Laskar Pemuda Sabilulungan Anti Narkoba dan Miras ini, menjawab keinginan Pak Bupati Bandung, Dadan M Naser, agar peredaran narkoba dan miras habis di Kabupaten Bandung, Setiap anggota Laskar yang tersebar di setiap desa se Kabupaten Bandung, akan memberitahu kepada pemerintah dan kepolisian titik peredarannarkoba dan miras, " jelas Tendi.
Disebutkan Tendi, pembentukan laskar ini berasal dari berbagai elemen masyarakat dan pemuda, diantaranya Pramuka, KNPI, Pelajar serta karang tarung desa dan lainnya.
Bupati Bandung, Dadang M Naser, sangat mendukung dibentuknya laskar ini, karena selama ini masih banyak peredaran miras yang belum tersentuh aparat, dengan adanya laskar dapat menunjukkan lokasi peredaran miras agar segera ditertibkan.
"Saya tidak mau lagi, ada korban miras oplosan di Cicalengka yang menewaskan ratusan warga terjadi lagi akibat minum miras oplosan, " tegas Dadang.
Dadang juga sempat kecewa, saat pemusnahan miras sebelum pelaksanaan operasi pengamanan hari natal dan tahun baru, masih ada puluhan ribu botol miras berbagai merek di musnahkan
"Ini artinya peredaran murah di Kabupaten Bandung masih marak. Laskar ini harus berani laporkan setiap terjadinya peredaran narkoba dan miras di Kabupaten Bandung " tandasnya. ( saufat endrawan)