[caption id="attachment_441" align="alignleft" width="241"] Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Yayat Hidayat, SE, MM. menilai banyak proyek dilakukan di Sungai Citarum, banjir dan kunjung hilang. ( Saufat Endrawan/ OPININEWS.COM )[/caption]
OPININEWS.COM / BANDUNG - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, dari Partai Gerindra, Yayat Hidayat, menilai, banyak proyek yang dikerjakan oleh pemerintah Jawa Barat melalui proyek Citarum Bestari juga proyek pengerukan Sungai Citarum oleh Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS) Citarum, namun, kedua proyek yang menghabiskan dana triliunan rupiah, tidak menghalangi luapan Sungai Citarum. Sungai Citarum tetap saja merendam ribuan rumah di Kabupaten Bandung.
Kecamatan yang masih terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum, diantarannya Kecamatan Majalaya, Bojongsoang, Baleendah,dan Dayehkolot.
“Jadi jangan sampai rusaknya Sungai Citarum terus dijadikan ajang proyek. Sementara ribuan korban banjir terus diabaikan. Yah diantarannya mengabaikan pembebasan lahan di wilayah Cieunteung dan Andir. Di Cieunteung sebagian proyek pembuatan danau sudah dikerjakan, namun hektaran lahan dan ratusan rumah belum diselesaikan pembayarannya,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Hidayat, kepada OPININEWS.COM, di Bandung, Sabtu (5/11/2016).
Tidak hanya itu, jelas Yayat yang juga menjabat Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bandung, nasib ratusan korban banjir yang masih berada di beberapa titik pengungsian belum bisa pulang ke rumahnya, karena rumahnya rusak akibat banjir. “Jika peduli kepada para korban banjir, segerakanlan pembayaran pembebasan lahaannya,” harap dia.
Sementara itu, Humas BPLHD Jawa Barat, Ahmad Efrizal mengatakan, dalam program memperbaiki Sungai Citarum, yang telah dikerjakan diantarannya Gebrak Citarum dan Sawala Ecovillage. Dalam kegiatan yanag digelar Jumat (4/11/2016), melibatkan 2000 orang dari seluruh stakeholder yang terlibat dalam upaya mewujudkan gerakan bebersih Citarum serta akan melaksanakan kerja bhakti bebersih Sungai Citarum, di Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung. ( Saufat Endrawan )