Penulis: Shabrina Arifah EndrawanOpininews.com / Bandung -- Upaya mengurangi pengangguran, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung, menggelar Job Fair 2017 yang digelar di Lapangan Upakarti, Komplek Pemkab Banndung, Selasa - Kamis ( 12 - 14/ 12/ 2017)
Job Fair yang digelar ini, melibatkan 56 perusahaan, dengan membuka 7.000 lowongan kerja (Loker), yang dibuka oleh Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH.,S.Ip.,M.Ip, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bendung, Drs. H. Rukmana, M.Si.
Antusias pencari kerja terlihat jelas, dengan membludaknya jumlah pencari kerja yang memasukan berkas lamaran kerja ke perusahaan yang memasang stand lowongan kerja.
Bupati Bandung, Dadang M Naser, kepada opininews.com, mengatakan, Job Fair yang digelar oleh Disnaker Kabupaten Bandung, sangat efektif untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung.
"Pertama saya menjabat Bupati Bandung tujuh tahun lalu, jumlah pengangguran sebanyak 15 persen dari jumlah pendudik berusia produktif. Setiap tahun jumlah pengangguran teris berkurang. Dan hingg bulan Desember 2017 ini, tinggal 3 persen lebih. Mudah-mudahan dengan Job Fair ini, angka pengangguram semakin minim," tutur Bupati Bandung.
"Dengan digelarnya Job Fair ini, untuk semakin memperkecil jumlah pengangguran. Dan mudah-mudahan dari data BPS terakhir pengangguran di Kabupaten Bandung tinggal 3 persen lebih, usai Job Fair ini angkanya semakin berkurang, karena ada sekitar 7000 pelamar akan diterima oleh puluhan perusahaan yang ada diwilayah Kabupaten Bandung," jelas.
"Berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa Barat, angka pengangguran di Kabupaten Bandung mengalami penurunan yakni dari 4,03% tahun 2016 menjadi 3,92% pada tahun 2017. Upaya ini tentu saja harus menghasilkan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Bupati melarang keras warga Kabupaten Bandung bekerja di luar negeri tanpa memiliki kemampuan. Menurutnya, semua pencari kerja yang ingin bekerja di luar negeri harus diberikan pelatihan tertentu sebelum berangkat, yang bisa dijadikan modal menjadi pekerja.
“Tidak ada lagTenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Bandung yang diberangkatkan ke luar negeri, untuk menjadi petani atau pembantu. Semua harus dibekali kemampuan dan keterampilan khusus. Di Kabupaten Bandung sudah dibangun Balai Latihan Kerja yakni di Kecamatan Baleendah, sebagai sarana penunjang pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi,” ucapnya.
Bupati menambahkan, ada juga pelatihan berbasis kewirausahaan melalui bimbingan teknologi tepat guna, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis masyarakat, serta kegiatan bersama pendidikan pelatihan dengan metode 3 in 1 (pelatihan pemagangan dan penempatan.
“Upaya lain juga kita lakukan bersama dengan pemerintah Korea Selatan dalam bidang Ketenagakerjaan sejak tahun 2012. Lebih dari 300 Orang calon tenaga kerja dari kabupaten Bandung telah bekerja di Korea Selatan. Sebelum diberangkatkan ke Korea Selatan pemerintahan juga memberikan fasilitas calon tenaga kerja dengan pelatihan bahasa Korea,” teranganya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, tujuan job fair yang dilakukan pemerintah tersebut merupakan bagian dari pelayanan publik dalam rangka memfasilitasi para pencari kerja. Menurutnya saat ini koordinasi dengan para perusahaan sangat baik, “sehingga mereka berkenan membuka informasi lokernya, kemudian Disnaker membuka bursa kerja ini,” imbuhnya.
Bupati juga mendorong masyarakat untuk lebih berinovasi membudayakan interpreneurship. Karena untuk meningkatkan perekonomian menurutnya, menjadi wirausaha juga bisa menjadi solusi.
“Saya dorong masyarakat untuk berwirausaha, jangan jadi pekerja saja tapi ciptakanlah peluang kita sendiri. Juga untuk perusahaan yang beroperasi, seperti produk makanan atau herbal agar bahan bakunya melibatkan hasil pertanian dan potensi dari Kabupaten Bandung. Hal ini perlu diupayakan juga untuk menyokong pergerakan ekonomi petani agar lebih meningkat,”harap Bupati.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Drs. H. Rukmana.,M.Si menjelaskan, lowongan pekerjaan yang tersedia, diperuntukan dari berbagai latar belakang pendidikan. "Kegiatan Job Fair dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Bandung yang mencapai 50-60 ribu orang atau 3.92 persen dari total penduduk Kabupaten Bandung," ujarnya.
Kegiatan job fair, tegas Rukmana, tidak dipungut biaya. Terkait dengan serapan tenaga kerja dari job fair pada tahun 2016, Rukmana mengatakan, kurang lebih 50 persen atau di atas 3.000 orang sudah terserap pada 7.000 lowongan kerja yang disediakan.
"Siapa saja bebas datang, yang diutamakan berdomisili di Kabupaten Bandung. Untuk syarat standar, hanya berkas fotocopy KTP, fotocopy ijazah, surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), dan kartu kuning," katanya.
Kepala Bidang Penempatan Kerja Disnaker D.A Hidayat mengatakan, job fair untuk 7000 pencari kerja, diikuti 56 perusahaan yang terdiri dari 18 perusahaan tekstil dan bidang garmen 6 perusahaan.
“Selain itu diikuti juga bidang industri 8 perusahaan, kemudian 6 perusahaan makanan , 1 perusahaan ritel, 9 perusahaan jasa keuangan dan 6 jasa tenaga kerja serta 2 Lembaga Pelatihan Kerja. ( Adv )