OPININEWS.COM/TASIKMALAYA – Tanah longsor terjadi kawasan kawah Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (16/9/2017), sekitar pukul 14.48.38 WIB. Kejadian gerakan tanah tersebut terekam seismometer pemantau Gunung Galunggung.
Perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi itu mencatat amplitudo 51.54 mm dengan durasi 76.83 detik. CCTV pemantau kawah Gunung Galunggung pun berhasil menangkap foto longsoran pada pukul 17.00 WIB.
Pengamat Gunung Galunggung, Heri Supartono langsung melakukan survey ke lokasi untuk melihat kejadian gerakan tanah itu lebih dekat. Namun tidak berhasil mengamati longsoran tersebut karena pada saat itu disekitar danau kawah terhalang kabut.
Menurut petugas wisata Gunung Galunggung, lokasi longsoran berada di sektor sebelah barat danau kawah.
Data visual maupun intrumental pemantauan Gunung Galunggung mengindikasikan bahwa aktifitas vulkanik Gunung Galunggung hingga saat ini masih dalam kondisi normal dan tidak menunjukan adanya peningkatan aktifitas.
Sementara itu kantor search and rescue (SAR) Bandung menerima informasi dari Kepala Desa Mekarjaya, bahwa terjadi kondisi membahayakan terhadap dua warga. Ya, Ajat (32) dan Dadang (45) yang keduanya warga Kampung Kubang Eceng RT 4/5 Mekarjaya, Padakembang Tasikmalaya, hilang di kawah Gunung Galunggung.
Berawal kala keduanya berangkat dari rumah menuju kawah Gunung Galunggung untuk menjaring burung. Tapi hingga malam tak juga pulang.
Menurut istri Ajat, korban biasanya pukul 20.00 WIB, sudah pulang ke rumah. Hasil penelusuran kepala desa, motor yang dikendarai korban masih tersimpan di parkiran kawah. Kini kedua korban masih dalam pencarian. Kantor SAR Bandung pun telah memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi dengan menggunakan Rescue Car dan membawa Pal SAR mountainering, alat navigasi, alkom dan alat medis lengkap.(Reza Anugerah/Tasikmalaya)