OPININEWS.COM / BANDUNG – Banjir yang terjadi selama 10 hari di wilayah Kabupaten Bandung telah menghambat laju perekonomian, Selasa (7/3/2017). Akibat lambatnya laju perekonomian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung memprediksi kerugian materi yang diderita kalangan usahawan dan pedagang hingga Rp 3 Miliar.
Kerugian ini akibat, jalur ekspor impor terhambat akibat genangan air, produksi barang tersendat akibat karyawan tak bekerja terhadang banjir juga pabrik tak berproduksi karena tergenang banjir.
Sementara di dunia perdagaangan, banyak pasar tergenang banjir hingga tak berjualan serta toko tutup, karena akses jalan tergenang banjir dan toko terendam banjir.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Kadin Kabupaten Bandung, Ferry Sandyana kepada opininews.com, di kantornya Kopo Square, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (7/3/2017).
Banjir yang terjadi di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Rancaekek dan Kecanatan Majalaya jika tak tertangani, dapat melumpukna perekonomian.
“Artinya, banjir yang terjadi harus ditangani secara terintegrasi antara pemerintah, masyarakat dan pihak swasta. Salahsatu upaya, diantarannya dengan melakukan penghijauan yang telah dilakukan oleh Yayasan Hutan Sabilulungan,” ungkap Ferry.
Dan bagi masyarakat, bagaimana caranya tidaak membuang sampah sembarangan ke sungai.
“Masalah sampah bukan hanya permasalahan pemerintah, namun masalah masyarakat pada umumnya, sehingga harus bersama sama menjaga hijaunya alam jangaan menebang pohon sembarangan, dan jangan buang sampah sembarangan. Apalagi buang sampah ke Sungai, karena akan sebabkan banjir” jelas Ferry. ( Saufat Endrawan )