Bank OCBC Nisp Raih Laba Rp 1,8 Triliun

foto

OPININEWS.COM / JAKARTA – Bank OCBC Nisp berhasil tingkatkan kinerja keuangan selama tahun 2016 dengan membukukan kenaikan dana pihak ketiga dan laba bersih masing-masing sebesar 19% dari tahun 2015 menjadi Rp 103,6 triliun dan Rp 1,8 triliun. Pertumbuhan atas dana murah yang dihasilkan dari tabungan maupun giro ditambah dengan perolehan dana deposito menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja dana pihak ketiga perseroan. Komposisi simpanan nasabah terdiri dari 60% pada portfolio deposito, 24% pada giro serta 16% pada tabungan. Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, kepada opininews.com, di Jakarta (8/2/2017) mengatakan, Pertumbuhan dana pihak ketiga tidak lepas dari kualitas yang dijaga dengan fokus utama pada Current Account Saving Account (CASA). “Upaya untuk menggenjot pertumbuhan CASA yang positif terus dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan serta mengembangkan program-program yang dapat memberikan nilai tambah serta sesuai dengan kebutuhan nasabah” ujar Parwati. “Pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2016, ditunjang dengan usaha Bank OCBC NISP menawarkan berbagai solusi finansial yang ditujukan untuk nasabah perorangan seperti produk Wealth Management dengan ragam yang luas maupun korporasi seperti Cash Management” jelas Parwati. Parwati menuturkan Insiatif pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia membuat optimis di tahun 2017. Bank OCBC NISP akan terus melakukan inovasi produk dan layanan keuangan sebagai pilar pertumbuhan bank” tambahnya. Menutup tahun 2016, jelas Parwati, kenaikan total aset Bank OCBC NISP menembus 15% (yoy) dari Rp 120,5 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 138,2 triliun. Kenaikan total aset ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9% (yoy) dari Rp 85,9 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 93,4 triliun pada akhir tahun 2016. “Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang diterapkan. Bank OCBC NISP menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1,9% dan nett sebesar 0,8%. Rasio-rasio keuangan utama lainnya juga berada pada kisaran positif dan level yang sehat,” tandasnya. Bank OCBC NISP, tutur Parwati, secara konsisten menempati posisi sebagai The Most Trusted Company selama 5 tahun berturut-turut dalam GCG Award berdasarkan CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang diadakan atas kerjasama IICG (Indonesian Institute and Corporate Governance) dan Majalah SWA. Selain itu Bank OCBC NISP juga berhasil meraih 2 (dua) penghargaan untuk Top 50 Public Listed Companies serta The Best Responsibilities of The Board dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Hal ini semakin mengukuhkan posisi Bank OCBC NISP sebagai bank yang dikenal dalam hal kekuatan finansial dan stabilitasnya. ( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya