OPININEWS.COM, BANDUNG - Dari 29 unit bank sampah yang terbentuk di Kabupaten Bandung lambat launsebagian mulai gulung tikar dan menghilang. Hingga Januari 2017 ini, bisa dihitung jari yang masih aktif.
Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, menghimbau kepada kelompok masyarakat (Pokmas) baik dari pihak kecamatan, desa, pasar dan sekolah agar memaksimalkan pengelolaan bank sampah.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bandung, kepada opininews.com, disela-sela acara Peresmian Balai Pelatihan dan Pengelolaan Sampah Plastik dan Organik serta Induk Bank Sampah di Desa Wangisagara Kecamatan Majalaya, kemarin.
“Saya menghimbau kepada seluruh pihak yang sudah memiliki bank sampah di wilayahnya, untuk memaksimalkan kembali pengelolaan bank sampah. Ini perlu digalakkan untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan di Kabupaten Bandung, sebagai salah satu fokus perencanaan pembangunan kita,” ungkapnya.
Gun Gun menegaskan, terdapat 7 langkah dalam mewujudkan fokus tersebut, yakni penyediaan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) , mendorong terbentuknya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, pelarangan buang sampah ke sungai, fasilitasi rumah tangga yang memiliki akses sanitasi seperti pembuatan MCK atau sanitasi komunal.
“Selain itu ada pembangunan IPAL domestik, pengelolaan sampah berbasis komunitas (bank sampah) juga pengelolaan limbah sungai berbasis komuitas dan penanggulangan lahan kritis, ditambah sekitar 65 kelompok eco village dan 89 TPST yang kita miliki,” imbuh Gun Gun.
Ditegaskan Gun Gun, pada dasarnya, peningkatan kualitas lingkungan melalui pengelolaan sampah berbasis komunitas sudah banyak dilakukan. Salah satunya yakni oleh masyarakat dan pemerintahan desa Wangi Sagara.
Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) lanjutnya, selain mengolah sampah, terjalin juga sinergitas antara Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Komunitas Peduli Lingkungan Hidup (KPLH), Bumdes dan masyarakat pelaku usaha dalam mengedukasi penggunaan peralatan pengolah sampah.
“Adanya balai ini harus dicontoh oleh desa lain, melalui sinergitas KPLH dan Bumdes selain mengolah sampah rumah tangga dan pasar, dilakukan juga pelatihan untuk pengelolaan alat dan fasilitas pengolahan sampah lainnya. Alatnya juga sangat terjangkau dan mudah dioperasikan,”ujarnya.
Ketua KPLH, Wangisagara Kecamatan Majalaya Fery H.Mulyana, saat ini terdapat 11 Kecamatan yang belum maksimal dalam pengelolaan bank sampah, khususnya kecamatan yang berada di wilayah perbatasan dengan perkotaan.
Wakil Bupati menambahkan, semua pihak bisa turut berperan serta memaksimalkan keberadaan bank sampah. Karena lanjutnya jika diolah dengan benar, selain mengurangi bencana, kesemrawutan dan penyakit, sampah bahkan bisa bernilai ekonomis.( Saufat Endrawan )