Bupati Libatkan Muzaki Berantas Kemiskinan di Kabupaten Bandung

foto

OPININEWS.COM / BANDUNG – Untuk mengentaskan kemiskinan, salahsatu upayanya dengan memberdayakan para muzaki yang ada di wilayaah Kabupaten Bandung. Karena tidak akan ada lagi warga miskin di Kabupaten Bandung, jika para muzaki peduli terhadap mereka. Dan tahun 2017, Bupati Bandung, Dadang M. Naser, akan mencanangkan program Gerakan Membangun Ekonomi Umat. Hal itu dikatakan Dadang M Naser, kepada opininews.com, usai acara siraman rohani di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, yang digelar di Gedung Moch. Toha Soreang, Senin (23//2017). “Saya telah menyiapkan Program membangun gerakan ekonomi umat. Dengan memaksimalkan muzaki, mari kita sabilulungan mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan Kabupaten Bandung yang religius,” ucapnya. Kabupaten Bandung lanjut Dadang, dengan jumlah penduduk sekitar 3,6 juta jiwa saat ini, menurut data statistik tahun 2016 menunjukan angka kemiskinan 7%, pengangguran 4,3%, serta memiliki 96% masyarakat yang beragama islam. Potensi tersebut menurut dia, bisa turut mendukung efektivitas program gerakan membangun ekonomi umat. Melalui zakat, infaq dan sodaqoh (ZIS) dari para muzaki, Dadang berharap permasalahan umat yang belum bisa di penuhi oleh Pemkab Bandung bisa teratasi secara mandiri dan swadaya, termasuk mengentaskan kemiskinan serta permasalah ekonomi umat lainnya. “Saya harap melalui program ini, segala permasalahan ekonomi umat bisa teratasi. Melalui dibangunnya Gedung zakat Center, pengelolaan dan pelaksanaan bagi program yang berbasis religi akan difasilitasi dan semoga sebelum ramadhan tahun ini sudah rampung,” ungkap Dadang. Dengan didirikannya gedung Zakat Center, Dadang menjelaskan sebagai tindak lanjut akan dilakukan juga kerjasama sinergis antara Pemkab Bandung dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati. “Kerja sama akan dilakukan Pemkab Bandung dengan UIN dalam rangka pengabdian Perguruan Tinggi (PT) kepada masyarakat. Kedepan akan ada sinergitas visi Kabupaten Bandung yang religius dengan program dari UIN. Salah satunya yakni pemberantasan buta huruf Al-Quran,” tandasnya. Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN Prof.DR. Mahmud.,M,Si menilai, sinergitas tersebut harus menghasilkan kontribusi positif bagi keduanya. Kabupaten Bandung memfasilitasi untuk terbentuknya para “Sarjana Ulama” oleh pihak UIN. “Kontribusi positif antara keduanya akan menghasilkan pula para sarjana ulama. Dalam kurikulum pendidikan, di UIN terdapat fakultas dan Program Studi (Prodi) berbasis syariah, baik pendidikan, ekonomi, dan lainnya, yang akan diaplikasikan untuk mendukung program pembangunan Pemkab Bandung,”jelas Mahmud. ( Saufat Endrawan )

Editor: Administrator

Bagikan melalui
Berita Lainnya