H. Beni Subarsyah, SE, MM: Akan Optimalkan Dana Pihak Ke - 3 Masuk ke BPR Kerta Raharja
Bupati Bandung Hadiri RUPS BPR Kerta Raharja

Saufat Endrawan
Bupati Bandung, Dadang M Naser Hadiri RUPS BPR Kerta Raharja
Opininews.com, Bandung - BPR Kerta Raharja Milik Pemerintah Kabupaten Bandung, pada tahun 2020 alami penurunan laba, akibat pandemi Covid-19. Penurunan laba saat ini dinilai wajar, karena setiap sektor industri dan bisnis hampir diseluruh dunia mengalami hal yang sama.
Ungkapkan ini disampaikam Bupati Bandung, H. Dadang M Naser, S.Ip, M.Ipol, usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR Kerta Raharja di Hotel Grand Sunshine, Soreang, beberapa waktu lalu.
Bupati mengungkapkan, penurunan pendapatan terbesar terjadi dari program tabungan anak sekolah.
"Biasanya, setiap tahun pendapatan dari program tersebut mencapai Rp 40 milyar per tahun, karena kondisi pandemi Covid-19 ini tidak ada proses pembelajaran tatap muka, program tersebut pun terhenti. Namun saya melihat ada hal yang wajar dalam kondisi saat ini, sehingga ada penurunan pendapatan, tapi ada juga yang tetap stabil dan ada juga yang meningkat, namun dari beberapa pendapatan jadi turun, anak sekolah kan biasanya ada tabungan sampai 40 milyar, sekarang hilang,” ujarnya.
Dalam situasi ini, Dadang berharap bisnis plan BPR Kerta Raharja harus bisa berinovasi, diantaranya pendekatan tabungan kepada para karyawan swasta, buruh pabrik yang ada di Kabupaten Bandung.
“Saya berharap Pimpinan BPR Kerta Raharja kerjasama dengan Disnaker untuk membahs ini. tidak hanya PNS golongan 1 dan 2 tapi juga harus masuk ke swasta karena pelajar sekarang sudah tidak bisa kita pungut tabungannya,” jelas Dadang.
Ditegaskan Dadang, BPR Kerta Raharja harus mampu masuk ke pasar-pasar tradisional yang sifatnya bank harian.
“Maksud Bank Harian, masuk uang harian, intensitas perlu diperbanyak. Gerak kita jangan kalah oleh rentenir yang bermunculan di pasar-pasar,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Direktur Kepatuhan BPR Kerta Raharja, H. Beni Subarsyah SE.,MM., mengatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan untuk menggali dana dari pihak ketiga yang ada di pasar-pasar tradisional.
“Sesuai yang dikatakan oleh Pak Bupati bahwa kita harus mulai turun ke pasar-pasar tradisional untuk mengganti tabungan-tabungan anak sekolah yang sekarang memang berhenti kegiatannya sehingga tidak bisa kita akses,” kata Beni.
Beni mengatakan,selama ini program simpan pinjam di pasar-pasar tradisional tersebut sudah berjalan lama di Pasar Ciwidey, Pasar Soreang, Pasar Pangalengan, Pasar Ciparay, dan Pasar Cipeundeuy KBB.
"Diluar dugaan, saat pandemi Covid-19 ini justru pemasukan dari pasar-pasar tradisional meningkat cukup tinggi. misalnya di Pasar Ciwidey awalnya pemasukan hanya 20 juta per hari, namun saat ini mampu mencapai 30-50 juta per harinya," ungkap Beni. ( Saufat Endrawan )
Editor: Saufat Endrawan